Perencanaan
Penetapan Manajemen
A. Definisi
perencanaan (planning)
Perencanaan
adalah memilih dan menghubung-hubungi kenyataan dalam kita membayangkan dan
merumuskan tindakan-tindakan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diingini
atau diinginkan. Rumusan ini dapat disimpulkan seperti,
a. Perencanaan
harus didasarkan pada kenyataan, pada data dan keterangan yang konkrit, tidak
pada bagaimana maunya kita, keinginan kita dan sebagainya.
b. Perencanaan
adalah suatu pekerjaan mental yang memerlukan pemikiran, imaginasi dan
kesanggupan melihat ke depan.
c. Perencanaan
mengenai zaman datang dan tindakan-tindakan apa yang dapat dilakukan jika ada
rintangan-rintangan tiba-tiba muncul atau kesulitan-kesulitan mengganggu
lanacarnya usaha.
Definisi
perencanaan
dikemukakan oleh Erly Suandy (2001:2)
sebagai berikut :
“Secara umum perencanaan merupakan proses penentuan
tujuan organisasi (perusahaan) dan kemudian menyajikan (mengartikulasikan)
dengan jelas strategi-strategi (program), taktik-taktik (tata cara pelaksanaan
program) dan operasi (tindakan) yang diperlukan untuk menc“apai tujuan
perusahaan secara menyeluruh.”
Definisi
perencanaan tersebut menjelaskan bahwa perencanaan merupakan suatu proses untuk
mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh. Definisi perencanaan tersebut
diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan menggunakan beberapa aspek yakni :
- Penentuan tujuan yang akan dicapai.
- Memilih dan menentukan cara yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan atas dasar alternatif yang dipilih.
- Usaha-usaha atau langkah-langkah yang ditempuh untuk mencapai tujuan atas dasar alternative yang dipilih.
B. Langkah-langkah
dalam menyusun perencanaan
Langkah-langkah dalam perencanaan,
dimana secara garis besarnya terdiri dari empat langkah dasar perencanaan yang
bisa diterapkan untuk semua tipe jenajang organisasi/ lembaga/ institusi.
Langkah-langkahnya antara lain adalah :
Menetapkan sasaran : Kegiatan perencanaan dimulai
dengan menetapkan apasaja yang ingin dicapai oleh organisasi, tanpa dasar yang
jelas, sumber daya yang ada akan meluas menyebar dengan menetapkan prioritas
dan merinci serta mengkalkulasi sasaran secara jelas maka organisasi dapat
mengarahkan sega sumber daya yang lebih efektif dan efisien serta tepat guna
dan tepat sasaran. Tugas pokok dan fungsi harus sudah ada, jika sudah memiliki
tupoksi yang jelas, maka akan semakin memudahkan untu membuat sasaran yang bisa
dipakai untuk satu tahun kedepan maupun sasaran yang ingin dicapai dalam lima
tahuan kedepan.
Merumuskan Posisi Organisasi : Posisi organisasi saat ini diman
pimpinan harus tahu dengan posisi organisasinya saat ini. Sumber daya apa yang
dimiliki organisasinya saat ini. Barulah rencana dapat disusun setelah
diketahui posisi organisasinya, kekuatan-kekuatan yang akan melaksanakan dari
apa-apa yang telah direncanakan dengan mengetahui keuangan dan statistic
organisasi saat ini.
Mengidentifikasi berbagai faktor : Mengetahui factor-faktor
pendukung dan penghambat selanjutnya perlu diketahui factor-faktor baik dari
dalam maupun yang datang dari luar yang diperkirakan dapat membantu dan
mendukung serta yang menghambat organisasi untuk mencapai sasaran yang telah
ditetapkan. Diakui mengetahui lebih mudah keadaan yang terjadi saat ini
dibandingkan meramal peluang yang akan didapat di masa yang akan datang. Dan
unsure utama dalam perencanaan yang paling sulit adalah melihat kedepan. Namun
biarbagaimanapun harus ditunjang dengan sikap optimis.
Menyusun langkah-langkah untuk
mencapai sasaran
: Langkah terakhir dalam menyusun perencanaan adalah mengembangkan berbagai
kemungkinan alternative atau langkah yang diambil untuk mencapai sasaran yang
telah ditetapkan, mengevaluasi alternative ini dengan memilih mana yang baik
dan mana yang dianggap cocok dan memuaskan.
1. Kebijaksanaan
(policy) dari pimpinan, yang menjadi pedoman dalam pemikiran dan penindakan
bawahannya. Mereka tidak mutlak mengikuti saja kebijaksanaan itu, karena policy
tidaklah dapat diperinci, maka bagi mereka diberi ruang untuk menafsirkan dan
mempertimbangkannya dalam tindakan-tindakannya sehari-hari.
2. Prosedur,
ini adalah rencana yang meliputi pemilihan tindakan yang harus diambil kelak.
Umpamanya : pengeluaran biaya oleh seorang eksekutif atau pedagang keliling
harus melalui suatu prosedur tertentu. Demikian pula pengambilan cuti oleh
pegawai dan buruh dan lainnya.
3. Budget,
suatu ikhtisar dari hasil yang diharapkan dan pengeluaran yang disediakan untuk
mencapai hasil itu, yang dicatat dalam angka-angka. Bahwa pembuat budget ini
adalah suatu rencana yang penting sekali.
4. Program,
adalah campuran antara kebijaksanaan dan prosedur yang biasanya didukung oleh
budget dan dimaksudkan untuk menetapkan suatu rangkaian tindakan di masa dekat
atau untuk menetapkan suatu rangkaian tindakan di masa dekat atau jauh. Yang
kita maksudkan dengan rencana dalam hal ini meliputi policy, prosedur budget
dan program pula.
Ada
aliran yang berpendapat, bahwa rencana dan pelaksanaannya harus dimasukkan ke
dalam satu bagian, seperti ini :
a. Karena
rencana (planning) dan pelaksanaannya (operating) adalah erat berhubungan satu
sama lain, maka tidaklah bijaksana, jika kedua fungsi itu ditempatkan dalam
masing-masing bagian.
b. Menyatukan
kedua fungsi itu dalam satu tangan akan menyebabkan rencana dapat dibuat secara
fleksibel dan cepat dapat disesuaikan dengan berobahnya keadaan.
c. Diketahui
dari pengalaman kekurangan-kekurangan dari rencana yang lalu.
d. Dengan
penyatuan hal di atas itu, maka kita dapat mendidik eksekutif dengan suatu
sikap yang seimbang dan selaras.
Rencana
itu harus memuat uraian yang mendalam sampai ke detail-detailnya. Oleh manajer
ditentukan pekerjaan mana harus dikerjakan oleh siapa, bilamana pekerjaan itu
dimulai dan dilaksanakan. Untuk mencapai ikhtisar yang jelas, perlu pula
diadakan suatu “time-schedule”, yang membuat keterangan-keterangan tentang
waktu dan sebagainya bagi tiap-tiap bagian rencana.
Sumber
: K, Soekarno, (1986), Dasar Dasar
Manajemen, Jakarta : Miswar.
Panglaykim,
j & Tanzil, hanzil, (1981), Manajemen
Suatu Pengantar, Jakarta : Ghalia Indonesia.
Munandar,
ashar sunyoto, (2001), Psikologi Industri
dan Organisasi, Jakarta : Universitas Indonesia Pres.
Suandy, Erly, (2003),
Perencanaan Pajak, Edisi Revisi, Salemba Empat : Jakarta.