Kamis, 18 Oktober 2012

Tugas Minggu 4 (komunitas online, polarisasi kelompok, kelompok kerja virtual)


      1.  Komunitas Online
Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti "kesamaan", kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti "sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak".
Definisi suatu komunitas adalah group beberapa orang yang berbagi minat yang sama, yang terbentuk oleh 3 faktor, yaitu:
1. Komunikasi dan keinginan berbagi (sharing) : Para anggota saling menolong satu sama lain.
2. Tempat yang disepakati bersama untuk bertemu.
3. Ritual dan kebiasaan: Orang-orang datang secara teratur dan periodik.
Sedangkan, komunitas online adalah sebuah tempat dimana sekelompok orang berkumpul bersama untuk berbagi sense of community ( kemampuan meningkatkan kualitas hidup dan derajat kemampuan seseorang untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan orang lain, dan secara khususadalah komitmen pada organisasi ). Sebagaimana orang-orang yang tidak saling mengenal memiliki kesamaan ketertarikan minat, di dalam sebuah situs internet yang menawarkan beberapa layanan online, meliputi akses kepada lingkungan sosial, layanan komunitas, informasi resmi, dan layanan e-commerce kepada penghuninya.
Sebuah komunitas harus melakukan kegiatan rutin yang menandakan bahwa komunitas itu eksis. Dengan kata lain sebuah komunitas tanpa kegiatan menandakan komunitas itu mati. Tak bisa dipungkiri bahwa secara psikologis jika sesorang rutin bertemu dan berinteraksi dengan orang lain yang mempunyai kesamaan minat di sebuah komunitas akan menimbulkan ikatan emosional tersendiri dihati orang tersebut terhadap komunitasnya. Komunitas online merupakan sebuah bentuk peradaban baru di kehidupan manusia. Komunitas online yang menggunakan sosial media sebagai alatnya, secara perlahan membuat revolusi didalam kehidupan masyarakat,menjadi penggerak sebuah perubahan dalam berbagai bidang,baik dibidang sosial,politik,ataupun ekonomi.

Referensi :

      2. Polarisasi Kelompok
Polarisasi adalah kecenderungan ke arah posisi yang ekstrem. Bila sebelum diskusi kelompok para anggota mempunyai sikap agak mendukung tindakan tertentu, setelah diskusi mereka akan lebih kuat lagi mendukung tindakan itu. Sebaliknya, bila sebelum diskusi para anggota kelompok agak menentang tindakan tertentu, setelah diskusi mereka akan menentang lebih keras.  
Jadi polarisasi kelompok adalah proses mengkutub, baik ke arah mendukung atau positif atau pro maupun ke arah menolak atau negatif kontra dalam suatu masalah yang diperdebatkan.
Penjelasan yang lebih tepat didasarkan pada proses informasi dan berdasarkan norma pengaruh dibahas dalam konteks penyesuaian. Sejauh sesuatu yang informasional mempengaruhi, ’jumlah yang lebih besar’ dari argumentasi dan fakta yang dikemukakan selama diskusi maka kelompok akan mendukung ‘kecenderungan awal’ para anggota kelompok. Ini mengkonfirmasikan anggota kelompok didalam pendapat mereka. Fakta bahwa informasi yang konsisten dengan kepercayaan utama seseorang lebih mungkin dicatat dan diambil dengan serius juga berperan untuk perwujudan ini.
Efek ini diperkuat oleh komitmen lisan bagi suatu posisi yang dinyatakan lebih dahulu didalam diskusi kelompok : setelah itu suatu perubahan posisi didalam arah kecenderungan awal (polarisasi) adalah lebih mudah dilaksanakan dibanding suatu perubahan dalam arah kebalikannya.

Referensi :

3. Kelompok Kerja Virtual
Kemampuan bersosialisasi dan bekerjasama yang tinggi dari para professional membuat mereka mampu membentuk kelompok kerja virtual. Berkumpul dan membentuk team saat ada pekerjaan yang harus ditangani dan membubarkan diri ketika pekerjaan tersebut telah selesai. Team kerja virtual seperti itu hanya bisa dibentuk oleh para professional yang sudah bisa bertindak sebagai agen indenpenden bagi dirinya sendiri. Mereka hanya jadi terikat ketika sedang menangani suatu proyek yang dikerjakan oleh team virtual.
Kelompok kerja virtual menggunakan teknologi komputer guna menghubungkan orang-orang yang terpisah secara fisik guna mencapai sasaran bersama. Teknik tersebut memungkinkan orang saling bekerjasama secara online, kendati mereka dipisahkan ruangan ataupun benua.
Kelompok kerja  virtual dapat melakukan banyak hal daripada kelompok-kelompok kerja lainnya, misalnya saling berbagi informasi, membuat keputusan, merampukngkan pekerjaan. Mereka terdiri atas para anggota dari organisasi yang sama ataupun hubungan anggota organ dengan para pekerja dari organisasi lain semisal supplier ataupun partner perusahaan.
Terdapat 3 faktor utama yang membedakan kelompok kerja virtual , yaitu :
(1) Ketiadaan komunikasi lisan-fisik.
(2) terbatasnya konteks sosial.
(3) kemampuan mengatasi masalah waktu dan hambatan tempat.
Kelompok kerja virtual bisa sangat luwes dan terampil karena memang dipimpin oleh siapa saja yang memiliki keahlian dan keterampilan yang paling diperlukan dalam penanganan suatu proyek. Bukan oleh seseorang yang kebetulan menduduki jabatan manager dalam perusahaan. Kelompok kerja khusus sekarang makin disukai oleh banyak perusahaan. Ini dikarenakan kemampuan mereka dalam menggali kemampuan-kemampuan yang sebelumnya tersembunyi dan menjadi muncul ke permukaan melalui acara-acara bebas untuk berbincang dan bertukar informasi atau gagasan.

Refrensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar