Pengorganisasian
Struktur Manajemen
A.
Definisi
Pengorganisasian (Organizing)
Secara konseptual ada dua batasan
yang perlu dikemukakan, yakni istilah “organization” sebagai kata benda dan
“organizing” (pengorganisasian) sebagai kata kerja, menunjukkan pada rangkaian
aktivitas yang harus dilakukan secara sistematis.
Istilah organisasi memiliki dua arti
umum, pertama, mengacu pada suatu lembaga (institution) atau kelompok
fungsional, sebagai contoh kita mengacu pada perusahaan, badan pemerintah,
rumah sakit, atau suatu perkumpulan olahraga. Arti kedua mengacu pada proses
pengorganisasian, sebagai salah satu dari fungsi manajemen.
Menurut Drs. M. Manullang Organisasi
dalam arti dinamis disebut pengorganisasian, dan dalam arti statis
disebut organisasi.
Menurut Stoner: Organisasi adalah
suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan
manajer mengejar tujuan bersama.
Pengertian Organisasi Secara Umum
Organisasi merupakan sekumpulan atau
sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan untuk
bekerjasama dengan pembagian atau alokasi tugas dan tanggung jawab tertentu
dalam system koordinasi, kooperatif, dorongan-dorongan, dan pengaturan guna memudahkan
pencapaian beberapa tujuan yang telah ditetapkan.
Pengertian Pengorganisasian
Menurut G. R Terry: pengorganisasian
berasal dari kata organism (organisme) yang merupakan sebuah eititas dengan
bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan mereka satu
sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka terhadap keseluruhan.
Menurut Siagian (1983): Pengorganisasianadalah
keseluruhan pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas, tugas,kewenangan dan
tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatuorganisasi yang dapat
digerakkan sebagai suatu kegiatan kesatuan yang telah ditetapkan.
Menurut Drs.H. Malayu S. P.
Hasibuan: adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan
bermacam-macam aktifitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan
orang - orang pada setiap aktifitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan,
menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu
yang akan melakukan aktifitas-aktifitas tersebut.
Menurut T. Hani handoko : sesuatu
yang digambarkan sebagai sesuatu yang tersentralisasi dan berisi tugas-tugas
yang sangat terspesialisasikan.
Dalam kamus lengkap bahasa
indonesia: Pengorganisasian adalah merupakan kegiatan merancang dan merumuskan
struktur.
Pengertian Pengorganisasi Secara Umum
Pengorganisasian adalah langkah
untuk merancang struktur formal, menetapkan, menggolongkan dan mengatur bebagai
macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok, wewenang dan pendelegasian
wewenang oleh pimpinan kepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi
dengan efisien.
B.
Definisi Struktur Organisasi
Seperti kita ketahui bersama,
semakin besar suatu organisasi, semakin banyak pula jumlah personil atau tenaga
kerja manusia yang dibutuhkan, serta semakin banyak pula jenis pekerjaan yang
harus dilaksanakan. Demikian pula sebaliknya, semakin kecil organisasi, semakin
kecil tenaga manusia yang dibutuhkan dan semakin sedikit jenis pekerjaan yang
harus dilaksanakan. Kelangsungan hidup sebuah organisasi sebenarnya berkaitan
erat dengan proses perilaku manusianya yang dapat memperkuat roh atau jiwa bagi
kedinamisan sebuah struktur organisasi. Gibson menyatakan bahwa struktur
organisasi merupakan pola formal kegiatan dan hubungan di antara berbagai
sub-unit dalam sebuah organisasi. Menurut pandangan Gibson, kita dapat melihat
struktur organisasi sebagai : a) bagan dari susunan kotak-kotak yang berarti
struktur yang bersifat statis. b) hubungan kegiatan yang merupakan struktur
yang besifat dinamis.
Fungsi struktur dalam sebuah
organisasi adalah memberikan informasi kepada seluruh manusia yang menjadi
anggotanya untuk mengetahui kegiatan atau pekerjaan yang harus ia kerjakan,
berkonsultasi atau bertanggung jawab kepada siapa, sehingga proses kerjasama
menuju pencapaian tujuan organisasi dapat terwujud sesuai dengan perencanaan
yang telah ditetapkan sebelumnya. Kejelasan gambaran struktur organisasi akan
memberikan kemudahan bagi pimpinan untuk mendistribusikan jabatan kepada
seseorang yang tepat, sehingga daya guna dan hasil guna dapat terwujud.
Fungsi atau kegunaan struktur dalam
sebuah organisasi dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Kejelasan Tanggung Jawab. Setiap
anggota organisasi harus bertanggung jawab dan apa yang harus dipertanggung
jawabkan. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab kepada
pimpinan atau atasan yang memberikan kewenangan, karena pelaksanaan
kewenangan itu yang harus dipertanggungjawabkan.
2.
Kejelasan
Kedudukan. Kejelasan kedudukan seseorang dalam struktur organsisasi sebenarnya
mempermudah dalam melakukan koordinasi maupun hubungan karena adanya
keterkaitan penyelesaian suatu fungsi yang dipercayakan kepada seseorang.
3.
Kejelasan
Uraian Tugas. Kejelasan uraian tugas dalam struktur organisasi sangat membantu
pihak pimpinan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian, dan bagi bawahan
akan dapat berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu pekerjaan karena uraiannya
yang jelas.
4. Kejelasan Jalur Hubungan. Dalam
rangka pelaksaan tugas dan tanggung jawab setiap karyawan atau pegawai dalam
sebuah organisasi, maka dibutuhka kejelasan hubungan yang tergambar dalam
struktur, sehingga jalur penyelesaian pekerjaan akan semakin efektif dan dapat
saling menguntungkan.
Pola dasar struktur organisasi
sebaiknya tersusun relative permanen, artinya tidak perlu selamanya mengalami
perubahan. Dalam aktivitas yang dilakukan harus ada jaminan fleksibilitas,
artinya aktivitas itu senantiasa dapat diperluas jangkauannya, namun pola dasar
struktur organisasi tidak perlu mengalami perubahan. Yang perlu mendapat
perhatian dalam mengisi struktur organisasi adalah manusia yang memiliki
kompentensi yang sesuai dengan jenis tugas dalam bagian-bagian tugas atau
pekerjaan pada struktur tersebut. Penggolongan aktivitas dalam struktur dapat
kita bagi menjadi empat unsure : a) unsur pimpinan b) unsur pembantu pimpinan c)
unsur pelakasana tugas pokok d) unsur pelaksana tugas-tugas fungsional.
Struktur Organisasi
Berdasarkan pola hubungan kerja
dan aktivitas, wewenang serta tanggungjawab, maka bentuk-bentuk organisasi
dibedakan sebagai berikut
1. Struktur
Organisasi Lini
Organisasi bentuk garis di
ciptakan oleh Henry Fayol. Pada struktur organisasi ini, wewenang dari atasan
disalurkan secara vertikal kepada bawahan. Begitu juga sebaliknya,
pertanggungjawaban dari bawahan secara langsung di tujukan kepada ataan yang
memberi perintah. Umumnya organisasi yang memakai struktur ini adalah organisasi
yang masih kecil, jumlah karyawannya sedikit dan spesialisasi kerjanya masih
sederhana.
Ciri-Ciri:
Kesatuan perintah terjamin, pembagian
kerja jelas dan mudah dilaksanakan, organisasi tergantung pada satu pimpinan.
2. Struktur
Organisasi Fungsional
Struktur organisasi fungsional
diciptakan oleh F.W.Taylor. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan
yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang
memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi
atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas lebih dari satu orang atasan
yang berberda-beda.
Ciri-Ciri struktur organisasi fungsional :
-
Tidak menjamin adanya kesatuan perintah
-
Keahlian para pengawas dan pegawai berkembang menuju
spesialisasi
-
Penghematan
waktu dapat dilakukan karena mengerjakan pekerjaan yang sama
3. Struktur
Oranisasi Garis dan Staf
Struktur organisasi ini merupakan
struktur organisasi gabungan yang di kembangkan oleh Harrington Emerson.
Struktur ini umumnya di gunakan oleh organisasi yang besar, daerah kerja luas,
bidang tugas yang beraneka ragam dan jumlah bawahan yang banyak sehingga
pimpinan tidak bisa bekerja sendiri, melainkan memerlukan bantuan staf. Staf
adalorang ahli dalam bidang tertentu yang bertugas memberi nasihat dan saran
kepada pimpinan dalam organisasi tersebut.
4. Struktur
Organisasi Fungsional dan Staf
Struktur organisasi ini merupakan gabungan
dari bermacam-macam struktur organisasi.dengan memakai sistem gabungan
ini di mungkinkan memilih, yang menguntungkan di pakai yang merugikan di
tinggalkan.
Struktur Organisasi Di Buat Dengan Maksud :
Memperlihatkan pola hubungan antara anggota
organisasi dan sarana yang dimiliki agar setiap anggota organisasi mengerti
dengan jelas tugasnya, kewajiban, hak dan tanggung jawab.
C.
Pengorganisasian Sebagai Fungsi
Manajemen
Pengorganisasian merupakan sebuah
aktivitas penataan sumber daya manusia yang tepat dan bermanfaat bagi
manajemen, dan menghasilkan penataan dari karyawan. Hal pokok yang perlu diperhatikan
dari pengorganisasian :
1. Menentukan arah dan sasaran satuan
organisasi,
2. Menganalisa beban kerja masing –
masing satuan organisasi.
3. Membuat job description ( uraian
pekerjaan).
4. Menentukan seseorang atau karyawan
yang berdasarkan atas pertimbangan arah dan sasaran, beban kerja, dan urian
kerja dari masing – masing satuan organisasi.
Salah
satu fungsi manajemen adalah mengetahui pengorganisasian yang merupakan salah
satu fungsi manajemen yang penting karena dengan pengorganisasian berarti akan
memadukan seluruh sumber-sumber yang ada dalam organisasi,baik yang berupa
sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya ke arah tercapainnya suatu
tujuan.pentingnya pengorganisasian sebagai fungsi yang dijalankan oleh setiap
manajer atau orang-orang yang menjalankan manajemendalam setiap
organisasi.Fungsi manajemen lainnya yaitu pengorganisasian,yang sama pula pentingnya
dengan fungsi perencanaan karena dalam pengorganisasian seluruh sumber (resources)
baik berupa manusia maupun yang nonmanusia harus diatur dan paduakan sedemikian
rupa untuk berjalannnya suatu organisasi dalam rangkai pencapaian tujuannya.
Pemahaman tentang pengorganisasian sebagai salah satu fungsi manajemen,akan
memberikan kejelasan bahwa proses pengaturan di dalam organisasi tidak akan
selesai,tanpa diikuti oleh aktuasi yang berupa bimbingan kepada manusia yang
berada di dalam organisasi tersebut,agar secara terus-menerus dapat menjalankan
kegiatan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sumber :
Kadarman,
A.M. et.al. 1996. Pengantar Ilmu Manajemen. Jakarta, Gramedia
Handoko,
T. Hani (2003), Manajemen. Edisi Kedua. Cetakan Kedelapanbelas.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
K, Soekarno. (1986). Dasar Dasar Manajemen. Jakarta : Miswar.
Panglaykim, j & Tanzil, hanzil. (1981). Manajemen Suatu Pengantar. Jakarta :
Ghalia Indonesia.
Wiludjeng, SP Sri. (2007). Pengantar
manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Munandar, ashar sunyoto, (2001), Psikologi Industri dan Organisasi,
Jakarta : Universitas Indonesia Pres.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar