Actuating Dalam Manajemen
A.
Definisi
Actuating
Fungsi-fungsi manajemen
menurut George R. Terry (Disingkat POAC) dalam Mulyono (2008:23), yaitu
“planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (penggerakan),controlling (pengendalian)”. Dalam hal ini,
George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa, “Actuating
merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga
mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran
anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin
mencapai sasaran-sasaran tersebut.” Jadi actuating
adalah usaha menggerakkan seluruh orang yang terkait, untuk secara bersama-sama
melaksanakan program kegiatan sesuai dengan bidang masing-masing dengan cara
yang terbaik dan benar. Actuating
merupakan fungsi yang paling fundamental dalam manajemen, karena merupakan
pengupayaan berbagai jenis tindakan itu sendiri, agar semua anggota kelompok
mulai dari tingkat teratas sampai terbawah, berusaha mencapai sasaran
organisasi sesuai rencana yang telah ditetapkan semula, dengan cara terbaik dan
benar. Memang diakui bahwa usaha-usaha perencanaan dan pengorganisasian
bersifat vital, tetapi tidak akan ada output konkrit yang akan dihasilkan
sampai kita mengimplementasi aktivitas-aktivitas yang diusahakan dan yang
diorganisasi. Untuk maksud itu maka diperlukan tindakan penggerakan (actuating) atau usaha untuk menimbulkan
action. Hal yang penting untuk diperhatikan dalam penggerakan (actuating) ini adalah bahwa seorang
karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika : (1) merasa yakin
akan mampu mengerjakan, (2) yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat
bagi dirinya, (3) tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain
yang lebih penting, atau mendesak, (4) tugas tersebut merupakan kepercayaan
bagi yang bersangkutan dan (5) hubungan antar teman dalam organisasi tersebut
harmonis.
B. Pentingnya Actuating
Fungsi
actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan
orang-orang dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang
berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya
manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan tugas. Semua sumber daya manusia yang
ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi.
Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan
kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja
organisasi yang telah ditetapkan.
Sumber :
K, Soekarno. (1986). Dasar Dasar Manajemen. Jakarta : Miswar.
Panglaykim, j & Tanzil, hanzil. (1981). Manajemen Suatu Pengantar. Jakarta :
Ghalia Indonesia.
Kadarman, A.M. et.al. 1996. Pengantar Ilmu
Manajemen. Jakarta, Gramedia.
Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi dan Organisasi
Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar