Mengendalika
Fungsi Manajemen
A.
Definisi
Mengendalikan (Controlling)
Pengertian Controlling
di dalam bahasa Indonesia dapat ditafsirkan sebagai pengawasan atau
pengendalian sehingga dalam bahasa Inggris pengertian pengawasan dan
pengendalian tetap dipergunakan dengan Istilah controlling. Controlling baik
yang dalam pengertian pengawasan atau pengendalian oleh sebagian besar
masyarakat sering ditafsirkan sebagai usaha dari manajer atau lembaga
pengawasan sebagai kegiatan untuk mencari kesalahan. Padahal fungsi pengawasan
atau pengendalian tersebut adalah sebagai salah satu keguatan untuk mengadakan
perbaikan bila hasil atau jasa yang sudah distandarisasi itu tidak sesuai
dengan hasil yang diharapkan.
Standarisiasi merupakan
salah satu tindakan awal dari proses perencanaan dan standar itu harus
terandalkan dan dapat dipercayai sebagai dasar untuk mengevaluasi dan membandingkan
dalam kegiatan pengawasan. Standarisasi dari proses perencanaan ditujukan untuk
pencapaian
sasaran atau efektifitas organisasi. Sedang kontrol baik dalam pengertian pengawasan atau pengendalian itu lebih difokuskan pada hasil atau produktifitas baik yang berupa barang atau jasa agar hasil usaha suatu organisasi itu sangat efisien.
sasaran atau efektifitas organisasi. Sedang kontrol baik dalam pengertian pengawasan atau pengendalian itu lebih difokuskan pada hasil atau produktifitas baik yang berupa barang atau jasa agar hasil usaha suatu organisasi itu sangat efisien.
Jadi kontrol dapat
disimpulkan lebih memusatkan pada efisiensi dan perencanaan atau planning lebih
memusatkan pada efektivitas.
Beberapa pakar
memberikan definisi controlling sebagai berikut:
a. George
R. Terry
Pengawasan
adalah untuk menentukan apa yang telah dicapai, mengadakan evaluasi atasannya, dan
mengambil tindakan-tindakan korektif, bila diperlukan, untuk menjamin agar hasilnya
sesuai dengan rencana.
b. Newman
Pengawasan
adalah suatu usaha untuk menjamin agar pelaksanaan sesuai dengan rencana.
c. Henry Fayol
c. Henry Fayol
Pengawasan
terdiri dengan maksud untuk memperbaikinya dan mencegah terulangnya kembali. d. Soejamto
Segala
usaha atau kegiatan untuk mengetahui sasaran obyek yang diperiksa.
e. Sondang Siagian
e. Sondang Siagian
Proses
pengamatan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar
dimana pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang
telah ditentukan sebelumnya
f. Soekarno K
Suatu
proses yang menentukan tentang apa yang harus dikerjakan agar apa yang diselenggarakan
sejalan dengan rencana.
Fungsi pengendalian
melibatkan beberapa elemen :
A.
Menetapkan standar prestasi kerja.
B.
Mengukur prestasi saat ini.
C.
Membandingkan prestasi ini dengan
standar yang telah ditetapkan.
D.
Mengambil tindakan korektif bila ada
deviasi yang dideteksi
B.
Langkah-langkah
Dalam Kontrol
Langkah-langkah
proses pengendalian :
1. Menentukan standar-standar yang
akan digunakan sebagai dasar pengendalian.
2. Mengukur pelaksanaan atau hasil
yang telah dicapai.
3. Membandingkan pelaksanaan atau
hasil dengan standard an menentukan penyimpangan jika ada.
4. Melakukan tindakan perbaikan,
jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana.
Rencana
juga perlu dinilai ulang dan dianalisis kembali,apakah sudah benar-benar
realistis atau tidak.jika belum benar atau realistis maka rencana itu harus
diperbaiki.
Cara-cara
pengendalian :
1. Pengawasan langsung.
Pengawasan
yang dilakukan sendiri secara langsung oleh seorang manajer.Manajer memeriksa
pekerjaan yang sedang dilakukan untuk mengetahui apakah apakah dikerjakan
dengan benar dan
hasilnya
sesuai dengan yang dikehendakinya. Kebaikan :
a. Jika ada kesalahan dapat
diketahui sedini mungkin,sehingga perbaikanya dilakukan dengan cepat.
b. Akan terjadi kontak langsung
antara bawahan dan atasan,sehingga akan memperdekat hubungan antara atasan dan
bawahanya.
c. Akan memberikan kepuasan
tersendiri bagi bawahan,karena merasa diperhatikan atasanya.
d. Akan tertampung sumbangan pikiran
dari bawahan yang mungkin bisa berguna bagi kebijaksanaan selanjutnya.
e. Akan dapat menghindari timbulnya
kesan laporan “asal Bapak senang” (ABS).
Keburukan :
Keburukan :
a. Waktu seorang manajer banyak
tersita,sehingga waktu untuk pekerjaan lainya berkurang,misalnya planning
lain-lainya.
b. Mengurangi inisiatif
bawahan,karena mereka merasa bahwa atasanya selalu mengamatinya.
c. Ongkos semakin besar karena
adanya biaya perjalanan dan lain-lainya.
Pengendalian ini dapat dilakukan dengan cara inspeksi langsung,observasi di tempat (on the spot observation) dan laporan di tempat (on the spot report)
Pengendalian ini dapat dilakukan dengan cara inspeksi langsung,observasi di tempat (on the spot observation) dan laporan di tempat (on the spot report)
2.
Pengawasa
tidak langsung
Pengawasan
jarak jauh dengan melalui laporan oleh bawahan baik secara lisan maupun tulisan
tentang pelaksanaan pekerjaan dan hasi-hasil yang dicapai. Kebaikan :
a.
Waktu
manajer untuk mengerjakan tugas-tugas lainya semakin banyak,misalnya
perencanaan, kebijaksanaan, dan lain-lain.
b.
Biaya
pengawasan relatif kecil.
c.
Memberikan
kesempatan inisiatif bawahan berkembang dalam melaksanakan pekerjaan.
Keburukan
:
a.
Laporan
kadang-kadang kurang objective,karena ada kecendrungan untuk melaporkan yang
baik-baik saja.
b.
Jika
ada kesalahan-kesalahan terlambat mengetahuinya,sehingga perbaikanya pun
terlambat.
c.
Kurang
menciptakan hubungan-hubungan antara atasan dan bawahan.
3.
Pengawasan berdasarkan kekecualian, pengendalian yang dikhususkan untuk
kesalahan-kesalahan yang luar biasa dari hasil atau standar yang
diharapkan,pengendalian ini dilakukan dengan cara kombinasi langsung dan tidak
langsung oleh manajer.
Sumber :
K, Soekarno. (1986). Dasar Dasar Manajemen. Jakarta : Miswar.
Panglaykim, j & Tanzil, hanzil. (1981). Manajemen Suatu Pengantar. Jakarta :
Ghalia Indonesia.
Kadarman, A.M. et.al. 1996. Pengantar Ilmu
Manajemen. Jakarta, Gramedia.
H. Moh.
Isa. 1980. Beberapa Bacaan
tentang Dasar-dasar Manajemen. Jakarta:
Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai Depkes
RI.
Azrul
Azwar. 1988. Pengantar
Administrasi Kesehatan. Edisi kedua. Jakarta:
PT. Bina Rupa Aksara.
Herujito
Yayat, M. 2001. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: PT Grasindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar