Perencanaan
Penetapan Manajemen
C.
Manfaat Perencanaan
Perencanaan mempunyai banyak manfaat,
diantaranya adalah sebagai berikut:
A. Membantu
manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan.
B. Membantu dalam
kristalisasi persesuaian dalam masalah-masalah utama.
C. Memungkinkan
manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas.
D. Pemilihan
berbagai alternatif terbaik.
E. Standar
pelaksanaan dan pengawasan.
F. Penyusunan skala
prioritas, baik sasaran maupun kegiatan.
G. Menghemat
pemanfaatan sumber daya organisasi.
H. Alat memudahkan
dalam berkoordinasi dengan pihak terkait.
I. Membuat tujuan
lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami.
J. Meminimumkan pekerjaan
yang tidak pasti.
K. Menghemat
waktu, usaha dan dana.
D. Jenis Perencanaan Dalam
Organisasi
1.
Perencanaan Dari Dimensi waktu
a.
Perencanaan
Jangka Panjang (Long Term Planning)
Perencanaan ini
meliputi jangka waktu 3 tahun ke atas. Dalam perencanaan ini belum ditampilkan
sasaran-sasaran yang bersifat kuantitatif, tetapi kepada proyeksi atau
perspektif atas keadaan ideal yang diinginkan dan pencapaian keadaan yang
bersifat fundamental.
b.
Perencanaan
Jangka Menengah (Medium Term Planning)
Perencanaan ini
melipiti jangka waktu antara 1sampai 3 tahun. Tetapi di Indonesia umunya lima
tahun. Perencanaan jangka menengah ini merupakan penjabaran atau uraian
perencanaan jangka panjang. Walaupin perencanaan jangka menengah ini masih
bersifat umum, tetapi sudah ditampilkan sasaran-sasaran yang diproyeksikan
secara kuantitatif.
c.
Perencanaan
Jangka Pendek (Short Term Planning)
Jangka waktunya
kurang dari satu tahun. Perencanaan jangka pendek tahunan (annual plan)
disebut juga perencanaan operasional tahunan (annual operational planning).
2. Perencanaan dari Dimensi Spasial
Perencanaan dilihat dari dimensi
spasial adalah perencanaan yang memiliki karakter yang terkait dengan ruang dan
batasan wilayah. Dari dimensi spasial ini dikenal perencanaan nasional,
perencanaan regional, dan perencanaan tata ruang atau tata tanah.
a.
Perencanaan Nasional
Perencanaan
nasional adalah suatu proses penyusunan perencanaan berskala nasional sebagai
konsensus dan komitmen seluruh rakyat Indonesia yang terarah, terpadu,
menyeluruh untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur, memperhitungkan dan
memanfaatkan sumber daya nasional dan memerhatikan perkembangan internasional.
b.
Perencanaan Regional
Perencanaan
regional adalah pilihan antar sektor dan hubungan antar sektor dalam suatu
wilayah (daerah) sehingga disebut juga sebagai perencanaan daerah atau wilayah.
c.
Perencanaan tata ruang
Perencanaan
tata ruang adalah perencanaan yang mengupayakan pemanfaatan fungsi kawasan
tertentu, mengembangkannya secara seimbang, baik secara ekologis, geografis,
maupun demografis.
3. Perencanaan dari Dimensi Tingkatan Teknis Perencanaan
a. Perencanaan
makro
Perencanaan
makro adalah perencanaan tentang ekonomi dan nonekonomi secara internal dan
eksternal. Perencanaan ekonomi makro meliputi berapa pendapatan nasional yang
akan ditingkatkan, berapa tingkat konsumsi, investasi pemerintah dan swasta,
tingkat ekspor impor, pajak, bunga bank, dan sebagainya.
b. Perencanaa
Mikro
Perencanaan
mikro disebut juga pemetaan pendidikan. Perencanaan mikro pendidikan adalah perencanaan
yang disusun dan disesuaikan dengan kondisi otonomi daerah di bidang mikro.
c.
Perencanaan sektoral
Perencanaan
sektoral adalah kumpulan progam dan kegiatan pendidikan yang mempunyai
persamaan ciri dan tujuan. Perencanaan sektoral memproyeksikan sasaran
pembangunan sektor pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional yang
telah ditentukan.
d.
Perencanaan kawasan
Perencanaan
kawasan adalah perencanaan yang memerhatikan keadaan lingkungan kawasan
tertentu sebagai pusat kegiatan dengan keunggulan komparatif dan kompetitif
tertentu. Dalam perencanaan kawasan, hal penting yang perlu mendapat perhatian
adalah interaksi antardaerah.
e.
Perencanaan proyek
Perencanaan
proyek adalah perencanaan operasional kebijakan dan pembangunan dalam rangka
mencapai sasaran sektor dan tujuan.
4. Perencanaan dari Dimensi Jenis
a. Perencanaan
dari atas ke bawah (top down planning)
Perencanaan ini dibuat oleh pucuk pimpinan dalam suatu
struktur organisasi, misalnya pemerintah pusat yang selanjutnya perencanaan
tersebut disampaikan ke tingkat provinsi/kabupate/kota untu ditindak lanjuti.
b. Perencanaan
dari bawah ke atas (bottom-up planning)
Perencanaan ini
dibuat oleh tenaga perencana di tingkat bawah dari suau struktur organsasi,
misalnya dibuat di provinsi/kabupaten/kota utuk disampaikan ke pemerintah
pusat.
c.
Perencanaan menyerong ke samping (diagonal
planning)
Perencanaan ini
dibuat oleh pejabat lain bersama-sama dengan pejabat yang berada di level bawah
di luar struktur oraganisasinya. Misalnya Depdiknas Jakarta Bappeda Provinsi
membuat perencanaan pendidikan sektoral di daerah. Perencanaan ini juga disebut
dengan perencanaan sektoral.
d. Perencanaan
mendatar (horizontal planning)
Perencanaan
mendatar biasanya dibuat pada saat membuat perencanaan lintas sektoral oleh
pejabat selevel. Misalnya perencanaan peningkatan sumber daya manusia
melibatkan pejabat departemen pendidikan, departemen agama, departemen tenaga
kerja dan transmigrasi departemen kesehatan dan departemen sosial.
e. Perencanaan
menggelinding (rolling planning)
Perencanaan
menggelinding dibuat oleh pejabat yang berwenang dalam bentuk perencanaan
jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang.
f.
Perencanaan
gabungan atas ke bawah dan bawah ke atas (top down and buttom-up planning)
Perencanaan ini
di buat untuk mengakomodasi kepentingan pemerintah pusat dengan pemerintah
provinsi/kabupate/kota. Oleh sebab itu, pembuatannya melibatkan partisipasi aktif
kedua belah pihak.
5. Perencanaa menurut ruang lingkupnya
a.
Rencana
Strategis (Strategic`Plan)
Yaitu rencana
yang ditujukan pada kebutuhan jangka panjang organisasi dan menentukan secara
komprehensif arah dari tindakan organisasi atau sub unit organisasi. Manajer
memerlukan perencanaan khusus, yaitu perencanaan strategis. Karena perencanaan
ini akan digunakan dalam penentuan misi utama organisasi dan membagi-bagi
sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya. Sehingga perencanaan strategis
dapat menentukan keberhasilan organisasi atau perusahaan, dikarenakan:
1.
Perencanaan strategis merupakan tipe
perencanaan yang terpenting.
2.
Melakukan perencanaan strategis berarti
menetapkan misi organanisasi secara jelas.
3.
Perencanaan ini memungkinkan manajer
mempersiapkan diri tehadap kemungkinan terjadinya perubahan pada lingkungan
organisasinya.
Langkah-langkah
penyusunan perencanaan startegis, yaitu:
1. Tentukan tujuan
Manajer harus
mementukan tujuan strategis. Pemilihan ini dipengaruhi oleh misi, maksud,
nilai-nilai, dan kekuatan serta kelemahan organisasi.
2. Analisa
lingkungan
Tujuan yang telah dibentuk harus dicek dan disesuaikan
dengan keadaan lingkungan.
3. Menetapkan ukuran
Manajer harus menetapkan
tujuan guna mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Dengan ukuran
akan memudahkan apakah kegiatan itu berhasil atau tidak.
4. Bandingkan rencana bawahan dengan rencana strategis
Rencana-rencana yang telah dibuat oleh bawahan harus disesuaikan dengan
rencana tingkat atas (rencana keseluruhan).
5. Hilangkan perbedaan yang terjadi
Jika antara manajemen tingkat bawah dan rencana strategis ada perbedaan,
maka harus disamakan agar tidak ada perbedaan.
6. Memilih alternatif
Manajer harus mampu
memilih alternatif yang terbaik dan tepat.
7. Penerapan perencanaan strategis
Alternatif yang terpilih akan menjadi rencana yang harus diformulasikan
secara jelas, dan kemudian dirinci kedalam kegiatan-kegiatan organisasi.
8. Mengukur dan mengawasi kemajuan
Rencana yang telah dilakukan perlu diukur dan diawasi kemajuannya untuk
menghindari terjadinya kegagalan-kegagalan.
b.
Rencana operasional (Operational plan)
Yaitu rencana yang
ditujukan pada aktivitas tertentu dalam menerapkan rencana strategis.
6. Perencanaan menurut penggunaannya
A. Standing plan, yaitu rencana yang digunakan berulang-ulang.
1. Policies (kebijakan), yaitu standing plan yang mengkomunikasikan panduan
bagi keputusan dan tindakan dalam keadaan tertentu.
2. Procedure, yaitu standing plan yang mengikuti urutan (kronologis) dari
tindakan-tindakan yang harus dilakukan dalam situasi tertentu.
3. Rules, peraturan yang spesifik tentang tindakan yang harus dilakukan dan tindakan
yang tidak boleh dilakukan.
B. Single-use plan, yaitu rencana sekali pakai untuk setiap periode waktu.
1. Budget, adalah rencana yang mengalokasikan sumber daya organisasi kedalam
aktivitas, proyek, dan progam organisasi.
2. Project schedule, adalah rencana yang meliputi aktivitas-aktivitas yang dibutuhkan dalam
pembuatan suatu proyek dalam organisasi.
3. Progams, adalah rencana organisasi yang menyeluruh yang menyangkut penggunaan
sumber-sumber daya di masa yang akan datang.
Sumber
:
K,
Soekarno. (1986). Dasar Dasar Manajemen.
Jakarta : Miswar.
Panglaykim,
j & Tanzil, hanzil. (1981). Manajemen
Suatu Pengantar. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Suandy, Erly, (2003). Perencanaan Pajak, Edisi
Revisi. Salemba Empat : Jakarta.
Usman, Husaini. (2008). Manajemen.
Jakarta: Bumi Aksara.
Wiludjeng, SP Sri. (2007). Pengantar
manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar